Anggapan petani selama ini bahwa untuk
memperoleh hasil panen yang tinggi diperlukan benih yang bersertifikat (benih
baru), pupuk yang banyak, pestisida, insectisida, fungisida dan herbisida yang
mujarab dengan tanpa sadar mengesampingkan fungsi tanah sebagai media tanam. Pengertian
ini kemudian membawa praktek bertani masuk kedalam jeratan ketergantungan
yang semakin hari menyeret petani kedalam jerat kemiskinan, tidak hanya miskin
dari kearifan lokal juga miskin dari segi kebudayaan berpengetahuan.
Pembelajaran ekologi tanah merupakan
pembelajaran untuk melihat kaitan unsur-unsur yang saling berhubungan satu sama
lain membentuk kehidupan di dalam tanah. Pembelajaran ekologi tanah merupakan
proses membangun semangat dan membongkar kebekuan pikiran petani sehingga dapat
memunculkan dan mengelola potensi diri dan alam sekitar dilandasi dengan rasa
kemerdekaan dan kepercayaan diri. Proses pembelajaran ekologi mengedepankan kaidah-kaidah
ekologis dan menitikberatkan pada proses pengembangan ilmu pengetahuan yang ada
dilapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar